29 Januari 2009

Persiapan Pelatihan Organik: Mengajak Kelompok Tani


Kesadaran akan pentingnya petani dalam gerakan pertanian organik, sudah lama dirasakan. Gerakan sosialisasi selama ini diarahkan kepada tokoh umat dan tokoh masyarakat dalam menggerakkan pertanian organik. Setelah sekian tahun melewati proses ini, harus ada langkah lebih konkrit yakni langsung melatih kelompok tani yang terlibat dalam pertanian.

Hal ini menjadi inti kegiatan pertemuan tanggal 15 Januari 2009 di Pastoran Paroki Santo Yosef, Ngawi. Pertemuan ini dihadiri oleh Rm. A. Luluk Widyawan Pr Ketua PSE, Romo FX. Hardi Aswinarno Pr, Romo Yitno Pr, Romo Moderator Komisi PSE Kevikepan Cepu, Bp. RN. Bambang Gunadi Ketua Komisi PSE Kevikepan Madiun, Bp. Ign. Sunarman Ketua Depar III Sosial Paroki Ngawi, Bp. Paulus Sukoyo Paroki Magetan, Bp. Lamidi, Bp. J. Ilham, Bp. Titus Tri Wibowo, Sdr. Hanny Hendra, Ibu M.C. Sunarni, Bp. Ign. Dwi, Bp. Heri Risdianto dan Bp. AHM. Budiawan.

Setelah pertemuan diadakan peninjauan lokasi ke salah satu kelompok tani SRI (System Rice Intensification) di Desa Randu Songo, Kec. Gerih, Kab. Ngawi yang menjadi lokasi pelatihan tanggal 15-16 Maret 2009. Setiap paroki diminta mengirimkan 5 orang peserta, yang merupakan satu kelompok yang berada di satu lokasi pertanian. Harapannya, setelah pelatihan, kelompok tersebut bisa menjadi pelopor bagi kelompok tani lain di wilayahnya, untuk menularkan ilmunya. Diperkirakan 55 peserta, terdiri dari 30 orang peserta dari Kevikepan Madiun dan 25 orang peserta dari Kevikepan Cepu. Nara nara sumber adalah kelompok HIPPA Karya Tani Bulu dan Team Romo Sapto dari Banyu Temumpang, Magelang.

Mengapa dilakukan tanggal 15-16 Maret 2009? Tanggal tersebut ditentukan berdasarkan waktu tanam. Para petani yang ikut pelatihan bisa langsung turun ke sawah untuk mempraktekkan cara membuat pupuk organik, menyeleksi bibit dan cara penyemaiannya. Diharapkan pelatihan yang melibatkan kelompok petani yang terlibat langsung dalam pertanian organik. (AHM. Budiawan).