17 Maret 2013

Konsultasi Publik Forum PRB Jawa Timur



Dalam rangka pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana (Forum PRB) Propinsi Jawa Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Jatim menyelenggarakan Konsultasi Publik Pembentukan Forum PRB III. Kegiatan yang diadakan di Gedung Kwarda Pramuka tersebut berlangsung pada 16 Maret 2013. Sebanyak 36 lembaga terdiri dari dinas terkait seperti BPBD Propinsi serta Kabupaten / Kota, unsur organisasi peduli bencana (RSUD Dr. Soetomo, Basarnas, SER / LPBI NU, Karina Surabaya, PMI, Brigade Penolong 13 Pramuka, Tagana, Tim tanggap darurat Universitas Airlangga, ITS, Unitomo dan Ubhara dan lain-lain) serta unsur dunia usaha (SAR PT. HM. Sampoerna, CSR PT. Semen Indonesia), Orari dan RAPI menghadiri acara tersebut.
 
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jatim, Bp. Sugeng Ranu, dalam sambutan mengatakan kegiatan ini merupakan kelanjutan dari forum sebelumnya. Pada tahun lalu BPBD telah mengundang perwakilan organisasi peduli bencana dalam rangka koordinasi bersama. Kali ini, kegiatannya lebih mengarah pada pembahasan Forum PRB. Kegiatan yang sama telah dilakukan di wilayah Kediri dan Jember.
 
BPBD sebagai lembaga koordinasi penanggulangan bencana melibatkan para pemangku kepentingan yang memiliki kepedulian dalam bencana. Harapannya terjadi sinergi di antara lembaga pemerintah maupun non pemerintah, dalam mengusahakan Jawa Timur siap menghadapi bencana. Karena wilayah Jawa Timur merupakan kawasan yang rawan bencana, bahkan disebut sebagai supermarket bencana, karena semua bencana ada. Padahal penganggulangan bencana yang dilakukan selama ini masih bersifat kuratif, parsial dan sektoral, belum terprogram secara sistematis dan terencana.

Tim 9 yang telah merumuskan draft Statuta Forum PRB Jatim, menyampaikan hasil kertas kerja. Penjelasan diawali dengan paparan orientasi forum, latar belakang dan perkembangan draft Statuta. Dalam draft tersebut telah dirumuskan beberapa hal penting seperti bentuk lembaga, visi dan misi, tujuan, peran dan fungsi, nilai, sifat, keanggotaan, hak dan kawajiban peserta forum, ruang lingkup kegiatan, dewan organisasi, mekanisme pengambilan keputusan serta penerapan musyawarah.
 
Peserta dari berbagai unsur organisasi dibagi dalam 4 kelompok untuk mendiskusikan, mengevaluasi dan memberikan masukan terhadap draft Statuta. Hal yang menonjol dalam diskusi tentang sifat forum diharapkan tidak organisatoris-hirarkis, namun lebih sebagai forum komunikasi-sinergi. Beberapa peserta sepakat bahwa forum tersebut kelak menjadi paguyuban untuk saling membantu, entah mendukung kapasitas relawan, memberikan bantuan ketika terjadi respon bencana atau mengusahakan fasilitasi. Karena ketika terjadi bencana berbagai organisasi belum berkoordinasi atau cenderung mengibarkan bendera masing-masing.
 
Hal penting dalam Forum PRB ialah kesadaran dan keterlibatan semua pihak, tidak hanya pada saat terjadi bencana. Karena dalam situasi bencana, masing-masing organisasi telah terlibat meskipun perlu saling berkoordinasi agar tidak terjadi tumpang tindih. Yang terpenting dan masih sangat kurang ialah keterlibatan pada saat pra bencana, dengan melakukan kegiatan Pengurangan Resiko Bencana, terutama di lokasi-lokasi rawan bencana.
 
Kegiatan PRB misalnya upaya struktural yang dapat dilakukan oleh Dinas Cipta Karya atau Pengairan seperti: peninggian tanggul, pengendalian elevasi, normalisasi sungai, pembuatan sodetan, polder, banjir kanal, pengadaan pompa dan drainase. Selain itu ada pula usaha non struktural yang dapat dilakukan oleh organisasi peduli bencana dengan cara melibatkan masyarakat di kawasan rawan bencana. Misalnya dengan melakukan pendataan warga, pendayagunaan sistem informasi prakiraan banjir, peringatan dini, penyuluhan bencana, pengelolaan bantaran sungai oleh masyarakat, upaya mitigasi, pemetaan wilayah rawan bencana serta upaya-upaya adaptasi bencana.
 
Setelah aneka masukan dipresentasikan oleh perwakilan kelompok, beberapa hal yang baik telah dicatat. Selanjutnya Tim 9 akan merumuskan dan menyampaikan hasil yang nanti menjadi draft final. Kelak dengan adanya Forum PRB yang sedang dirancang, semua pihak dapat bersinergi saling memperkaya satu sama lain. Harapannya, Forum PRB yang difasilitasi BPBD mampu melibatkan organisasi peduli bencana demi tujuan yang sama. Tujuan itu ialah: menurukan resiko bencana, menekan kerugian dan memelopori adaptasi terhadap ancaman dan bahaya, sehingga Propinsi Jawa Timur semakin memiliki ketahanan menghadapi bencana. (ALW).