23 Maret 2013

Hari Air Sedunia, Menyelamatkan Kali Surabaya

 
Bertepatan dengan Hari Air  Sedunia, Konsorsium Lingkungan Hidup Surabaya menyelenggarakan Pekan Ruwatan Kali Surabaya pada 23 Maret 2013. Kegiatan yang diselenggarakan di Rolak Outbond Kids, Jalan Karah Raya No. 4 Surabaya, merupakan bagian dari gerakan global untuk melokalkan ide penyelamatan lingkungan dengan konteks Surabaya. Peserta dari kegiatan tersebut ialah unsur Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur, perwakilan tokoh agama, sejumlah perusahaan yang memiliki tempat usaha di sepanjang Sungai Brantas, Garda Peduli Lingkungan Jawa Timur serta perguruan tinggi, Universitas Airlangga dan Universitas Merdeka, Surabaya.

Konsorsium Lingkungan Hidup Surabaya melakukan kegiatan semacam ini setiap tahun. Pekan Ruwatan Kali Surabaya merupakan bagian upaya menjaga dan menyelamatkan Kali Surabaya dari pencemaran oleh pelaku industri atau rumah tangga. Karena penyumbang terbesar dari pencemaran Kali Surabaya ialah limbah yang berasal dari rumah tangga dan pelaku usaha, yang ada di sepanjang bantaran sungai.

Upaya untuk menyelamatkan kualitas air Kali Surabaya selama ini dilakukan melalui sosialisasi kepada warga bantaran Kali Surabaya dan melalui upaya penegakan hukum bagi pelaku industri yang melanggar. Meskipun demikian upaya ini dinilai belum efektif untuk membangun kesadaran untuk mengelola lingkungan.

Sebelumnya, panitia telah menyelenggarakan lomba menulis bagi anak-anak Sekolah Dasar. Anak-anak menulis surat kepada Gubernur Jawa Timur dalam rangka mendukung menyelamatkan Kali Surabaya. Selain itu Walikota Surabaya, Tri Rismaharini bersama para pengusaha telah melakukan penandatangan nota kesepahaman untuk tidak membuang limbah ke Kali Surabaya.

Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH), Bp. Imam Rochani mengatakan tujuan Pekan Ruwatan Kali Surabaya ialah menumbuhkan kesadaran pada masyarakat, khususnya masyarakat bantaran Kali Surabaya, akan pentingnya pengelolaan sumber daya air bagi kehidupan bersama. Selain itu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak mencemari lingkungan dalam bentuk apapun. Serta meningkatkan partisipasi kelompok pemuda untuk menjadi relawan-relawan peduli lingkungan dengan melakukan sosilisasi dan pendampingan  tentang penyelamatan sumber air untuk kehidupan.

Pekan Ruwatan Kali Surabaya kali ini melibatkan tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghuchu. Para tokoh agama menyampaikan pesan secara bergantian dalam membangun kesadaran penyelamatan lingkungan, khususnya menyelamatkan Kali Surabaya. Pesan moral tersebut diharapkan turut menumbuhkan kesadaran semua pihak bahwa menjaga kualitas lingkungan merupakan bagian dari pengamalan ajaran agama.

Setelah doa bersama, diadakan kegiatan potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur. Lalu para pejabat, tokoh agama melakukan penyebaran 5.000 bibit ikan bader dan penanaman pohon bambu di bantaran Kali Surabaya. Kegiatan diakhiri dengan menyusuri Kali Surabaya oleh Direktur KLH dan enam tokoh lintas agama dengan menggunakan perahu untuk melihat langsung kondisi Kali Surabaya yang menjadi sumber kehidupan warga Kota Surabaya. (IDH/ALW)

(http://www.antarajatim.com/lihat/berita/106854/pemuka-agama-doa-bersama-selamatkan-kali-surabayahttp://www.lensaindonesia.com/2013/03/23/peringati-hari-air-sedunia-pemuka-enam-agama-ruwat-kali-surabaya.html)