11 April 2013

Pelaksanaan RTL Program PRB Bukul


Selama bulan Januari–Maret Tim Karina fokus pada pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut (RTL) ialah Program Drainase dan Pengelolaan Sumber air untuk kehidupan warga. Sementara itu dalam jadwal sebenarnya ada kegiatan RTL yang lain, ialah Program Penanaman pohon.

Pada awal Januari, Tim Karina melanjutkan Program Mitigasi bencana yang sempat tertunda, ialah Sosialisasi peringatan dini memakai media kentongan. Warga bersama tim terlibat Pembuatan kentongan, Sosialisasi penggunaan kentongan dan Pemasangan kentongan di rumah warga. Warga menyepakati jika ada kejadian bencana, siapapun yang pertama kali mengetahui hendaknya membunyikan kentongan, sesuai dengan bunyi yang telah ditentukan.

Selama bulan Januari, Tim Karina bersama warga melakukan aneka kajian Program Drainase dan Penataan Sumber air. Setelah mengadakan survei lapangan, kajian dan diskusi bersama, akhirnya disepakati perlu membangun penahan arus air, berupa tangkis atau dam di 2 titik. Desain yang dirancang berupa dam ukuran 3 X 2 X 2 meter dengan cor. Meskipun waktu pelaksanaan belum ditentukan, telah ada upaya membuat anggaran berdasarkan survei harga material dan sosialisasi partisipasi warga saat pengerjaan nanti.

Berkenaan dengan program Pengelolaan Sumber air, semula ada informasi awal tentang beberapa lokasi sumber. Pertama, Sumber Plancuran yang airnya dimanfaatkan sebagian besar oleh warga Dusun Bukul, yang berada di lokasi tanah milik desa. Kedua, Sumber Petung yang airnya dimanfaatkan sebagian besar warga Dusun Jati yang berada di lokasi tanah milik Perhutani. Selain itu masih ada sumber air lain, namun rata-rata memiliki debit air yang kecil dan sebagian lagi telah rusak akibat tanah longsor.

Selama bulan Februari, proses penentuan sumber air yang akan diberdayakan semakin jelas, ialah Sumber Tangkepan dan Sumber Dondong. Rekomendasi yang dibuat Tim bersama warga ialah menyatukan 2 sumber air ke bak penampungan, lalu diteruskan ke bak pembagi dan disalurkan ke lokasi di dekat rumah warga. Namun demikian, hingga akhir Maret penentuan anggaran masih menunggu pengukuran yang tepat dari lokasi sumber ke titik terakhir di dekat rumah warga dan kepastian harga material.

Sedangkan Program  Penghijauan yang sedianya dirancang pada bulan Maret, masih akan dibahas lebih baik lagi. Warga mengusulkan agar penghijauan tidak sekedar menanam tanaman keras yang mampu menahan air, tetapi menanam pohon buah-buahan. Ada tiga jenis pohon yang sesuai dengan struktur tanah di Bukul ialah Pohon Klengkeng, Alpukat dan Durian. Ketiga jenis pohon ini, disepakati  warga untuk ditanam sebagai penangkap air, penangkal erosi ketika hujan sekaligus memberikan hasil.

Keterlibatan aktif warga selama menjalankan program menunjukkan peningkatan kesadaran mereka terhadap bahaya tanah longsor. Kesadaran itu tampak dari kesepakatan dalam menginformasikan kejadian bencana melalui peringatan dini. Juga kesungguhan dalam melakukan aneka survei, kajian dan perencanaan. Misalnya, dalam merancang dam untuk mengendalikan air hujan, sehingga air tidak mengalir liar dan menggerus tanah sehingga dapat menyebabkan longsor. (HAN/MAR/ALW)