08 November 2012

Pelatihan Keuangan Paroki Rawan Bencana


Pada tanggal 12-14 Oktober 2012, bertempat di Wisma Werdiningsih, Puhsarang, Kediri, Divisi Keuangan, Karina Surabaya menyelenggarakan Pelatihan Keuangan bagi Seksi Sosial Paroki yang masuk dalam kategori rawan bencana. Pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan tersebut diikuti oleh beberapa perwakilan dari Paroki St. Cornelius Madiun, Paroki St. Mateus Pare, Paroki St. Paulus Nganjuk, Paroki St. Maria dan St.Yusuf Blitar, Paroki  St. Yosef Ngawi serta Paroki St. Petrus dan Paulus Wlingi.
 
Sebagaimana diketahui, di wilayah Keuskupan Surabaya terdapat 15 Paroki yang masuk kategori rawan bencana. Selama tahun 2012, paroki yang masuk kategori tersebut mendapatkan Visitasi Tanggap Darurat, bulan April-Juni dan mengikuti Pelatihan Manajemen Siklus Proyek, bulan Mei. Sebagai pelengkap dalam manajemen kesiapsiagaan bencana, maka diadakan Pelatihan Keuangan ini.
 
Pelatihan Keuangan, sebagaimana visitasi dan pelatihan program, sangat diperlukan dalam kinerja kemanusiaan atau kebencanaan. Karena pelaksanaan di lapangan memerlukan pemahaman tentang beberapa prosedur yang sama. Karina Surabaya telah mendapatkan aneka pelatihan, seperti Tanggap Darurat, Pengembangan Organisasi, Manajemen Siklus Proyek, Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat dan Keuangan. Baru pada tahun ini, aneka pelatihan tersebut ditularkan ke paroki-paroki, khususnya yang berada di area rawan bencana.

Selama ini, para relawan yang diutus mewakili Karina Surabaya dalam berbagai pelatihan, diharapkan mampu menjadi fasilitator. Selain mengembangkan kapasitas dan keterampilan, para relawan tersebut dapat mendukung kinerja dalam pelaksanaan proyek, baik tanggap darurat maupun pengurangan resiko bencana. Harapannya, kapasitas yang semakin baik akan memberikan manfaat dan dampak, bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan sosial kemanusiaan.
 
Pelatihan keuangan ini bertujuan agar, para relawan yang direkomendasi oleh Seksi Sosial Paroki memahami pembuatan proposal, terutama dalam hal penganggaran dan pelaporan keuangan. Selain itu, para relawan diharapkan menangkap pentingnya pembelajaran, sebagai pendukung kinerja kemanusiaan secara teratur. Karena, pengelolaan keuangan memerlukan transparansi dan akuntabilitas. Pada akhirnya, mereka mampu mengimplementasikan bahan pembelajaran keuangan pada saat situasi bencana, dalam kegiatan tanggap darurat maupun pada saat tidak ada bencana, dalam kegiatan pengurangan resiko bencana.
 
Ibu Emilia Susan dan Bp. AHM. Budiawan yang menjadi fasilitator Pelatihan Keuangan tersebut memaparkan materi yang terdiri dari 4 sesi ialah Manajemen Keuangan Organisasi Kemanusiaan, Pengorganisasian Keuangan, Memahami Laporan dan Pembuatan Laporan Keuangan. Materi dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, simulasi dan praktek realtime. Pada sesi pertama, peserta diperkenalkan dengan prinsip dasar manajemen keuangan, peran dan tanggung jawab manajemen keuangan, membangun manajemen keuangan. Pada sesi kedua, peserta mendapatkan materi perencanaan sistem keuangan untuk organisasi kemanusiaan, cabang akuntansi, akun dan pos biaya proyek dan perannya dalam pengaturan akun, beberapa tipe biaya dan pedoman keuangan.
 
Pada sesi ketiga, peserta mendapatkan pembekalan tentang pentingnya pencatatan keuangan, catatan akun yang harus dimiliki dan laporan keuangan yang disiapkan dari akun-akun. Pada sesi terakhir, peserta diajak mengenal tata cara pembuatan laporan keuangan dan penyajian laporan keuangan. Setelah itu peserta melakukan simulasi pembuatan anggaran dan pelaporan keuangan, setelah mendapatkan soal cerita kejadian bencana. Peserta yang tidak hanya dari kalangan muda tersebut, tampak masih bersemangat, tekun dan teliti mengerjakan soal keuangan yang diberikan.
 
Di akhir kegiatan, terpilih peserta dari Paroki St. Yosep, Ngawi, Paroki St. Paulus, Nganjuk dan Paroki St. Maria, Blitar dengan nilai evaluasi terbaik. Sebagaimana dijelaskan di awal pelatihan, mereka akan memperkuat Divisi Keuangan Karina Surabaya. Mereka diharapkan mendukung Karina Surabaya dalam pengelolaan keuangan, serta memperkuat tim fasilitator dalam aneka penguatan kapasitas keuangan, bagi Seksi Sosial Paroki, di masa yang akan datang. (AHM. Budiawan).