Pada tanggal 12-14 Oktober 2012, bertempat di Wisma
Werdiningsih, Puhsarang, Kediri, Divisi Keuangan, Karina Surabaya menyelenggarakan Pelatihan Keuangan bagi Seksi Sosial Paroki yang masuk dalam
kategori rawan bencana. Pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas pengelolaan
keuangan tersebut diikuti oleh beberapa perwakilan dari Paroki St. Cornelius Madiun, Paroki
St. Mateus Pare, Paroki St. Paulus Nganjuk, Paroki St. Maria dan St.Yusuf
Blitar, Paroki St. Yosef Ngawi serta Paroki
St. Petrus dan Paulus Wlingi.
Sebagaimana
diketahui, di wilayah Keuskupan Surabaya terdapat 15 Paroki yang masuk kategori
rawan bencana. Selama tahun 2012, paroki yang masuk kategori tersebut
mendapatkan Visitasi Tanggap Darurat, bulan April-Juni dan mengikuti Pelatihan
Manajemen Siklus Proyek, bulan Mei. Sebagai pelengkap dalam manajemen kesiapsiagaan
bencana, maka diadakan Pelatihan Keuangan ini.
Pelatihan Keuangan, sebagaimana visitasi dan pelatihan
program, sangat diperlukan dalam kinerja kemanusiaan atau kebencanaan. Karena
pelaksanaan di lapangan memerlukan pemahaman tentang beberapa prosedur yang sama.
Karina Surabaya telah mendapatkan aneka pelatihan, seperti Tanggap
Darurat, Pengembangan Organisasi, Manajemen Siklus Proyek, Pengurangan Resiko
Bencana Berbasis Masyarakat dan Keuangan. Baru pada tahun ini, aneka pelatihan
tersebut ditularkan ke paroki-paroki, khususnya yang berada di area rawan
bencana.
Selama ini, para relawan yang diutus mewakili Karina Surabaya dalam berbagai pelatihan, diharapkan mampu menjadi fasilitator. Selain mengembangkan kapasitas dan keterampilan, para relawan tersebut dapat mendukung kinerja dalam pelaksanaan proyek, baik tanggap darurat maupun pengurangan resiko bencana. Harapannya, kapasitas yang semakin baik akan memberikan manfaat dan dampak, bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan sosial kemanusiaan.
Pelatihan
keuangan ini bertujuan agar, para relawan yang direkomendasi oleh Seksi
Sosial Paroki memahami pembuatan
proposal, terutama dalam hal penganggaran dan pelaporan keuangan. Selain itu, para relawan diharapkan menangkap pentingnya pembelajaran,
sebagai pendukung kinerja kemanusiaan secara teratur. Karena, pengelolaan keuangan memerlukan transparansi dan akuntabilitas. Pada akhirnya, mereka
mampu mengimplementasikan bahan pembelajaran keuangan pada saat situasi bencana,
dalam kegiatan tanggap darurat maupun pada saat tidak ada bencana, dalam kegiatan
pengurangan resiko bencana.
Ibu
Emilia Susan dan Bp. AHM. Budiawan yang menjadi fasilitator Pelatihan Keuangan
tersebut memaparkan materi yang terdiri dari 4 sesi ialah Manajemen Keuangan Organisasi Kemanusiaan, Pengorganisasian
Keuangan, Memahami Laporan dan Pembuatan Laporan Keuangan. Materi dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, simulasi dan praktek realtime. Pada sesi pertama, peserta
diperkenalkan dengan prinsip dasar manajemen keuangan, peran dan tanggung jawab
manajemen keuangan, membangun manajemen keuangan. Pada sesi kedua, peserta
mendapatkan materi perencanaan sistem keuangan untuk organisasi
kemanusiaan, cabang akuntansi, akun dan pos biaya proyek dan perannya dalam
pengaturan akun, beberapa tipe biaya dan pedoman keuangan.
Pada
sesi ketiga, peserta mendapatkan pembekalan tentang pentingnya pencatatan
keuangan, catatan akun yang harus dimiliki dan laporan keuangan yang disiapkan
dari akun-akun. Pada sesi terakhir, peserta diajak mengenal tata cara pembuatan
laporan keuangan dan penyajian laporan keuangan. Setelah itu peserta melakukan
simulasi pembuatan
anggaran dan pelaporan keuangan, setelah mendapatkan soal cerita kejadian bencana. Peserta yang tidak hanya dari kalangan muda tersebut, tampak masih bersemangat, tekun dan teliti mengerjakan soal keuangan yang diberikan.
Di akhir kegiatan, terpilih peserta dari Paroki St. Yosep, Ngawi, Paroki
St. Paulus, Nganjuk dan Paroki St. Maria, Blitar dengan nilai evaluasi terbaik. Sebagaimana dijelaskan di awal pelatihan, mereka akan memperkuat Divisi Keuangan Karina Surabaya.
Mereka diharapkan mendukung Karina Surabaya dalam pengelolaan keuangan, serta
memperkuat tim fasilitator dalam aneka
penguatan kapasitas keuangan, bagi Seksi Sosial Paroki, di masa
yang akan datang. (AHM. Budiawan).