15 Juni 2011

Refleksi Karya Pastoral Pertanian Organik


Sejak tahun 1980-an, Gereja Katolik Indonesia telah terlibat dalam gerakan pertanian organik. Gerakan tersebut kini telah meluas di berbagai keuskupan, paroki, stasi yang digulirkan bersama masyarakat. Hal ini tentu sangat menggembirakan.

Dalam rangka memperkuat gerakan tersebut, perlu jaringan yang kokoh serta para penggerak yang semakin cerdas, kritis dan reflektif. Jika tidak, ada bahaya besar, bukan hanya persoalan penggerak pertanian organik berjalan sendiri-sendiri, tetapi kehilangan roh sebagai basis spiritual dari gerakan tani organik. Jika itu terjadi, akan berimbas pada hal-hal teknis di lapangan yang mengingkari ‘prinsip gerakan tani organik’.

Refleksi Karya Pastoral diharapkan mampu meneguhkan dan memperkuat wawasan spiritual, memperkaya pengetahuan dan teknis para penggerak tani organik. Dengan kekayaan yang dimilikinya diharapkan para penggerak mampu mentransfer spirit, nilai serta pengetahun kepada rekan-rekan petani lain. Kebutuhan untuk berjejaring pun akan semakin meluas, bukan hanya dalam pemasaran, tetapi terutama berbagi spirit, pengetahuan dan keterampilan teknis. Di tangan para penggerak yang cerdas, gerakan pertanian organik akan semakin kuat dan meluas.

Bertolak dari latarbelakang itulah, PSE Regio Jawa akan menyelenggarakan Refleksi Karya Pelayanan Pastoral Pertanian Organik. Kegiatan ini bertujuan: memberikan penyegaran dan pengayaan spiritualitas para penggerak dan praktisi tani organik Komisi PSE Regio Jawa, meningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai gerakan pertanian organik bagi para penggerak tani organik dan membangun jaringan antar para penggerak dan praktisi tani organik PSE Regio Jawa.

Pertemuan kali ini memiliki alur sebagai berikut, pertemuan memakai metode lingkaran pastoral, meski tidak secara ketat dengan empat tahap yang akan dilewati yaitu: tahap pengalaman di mana setiap Komisi PSE keuskupan dimohon menyusun bahan sharing mengenai seluruh karya pelayanan pastoral tani organik yang selama ini dijalankannya. Artinya, hal sekecil apapun dalam rangka pastoral tani organik sebaiknya dituangkan secara tertulis. Tahap analisis, setiap keuskupan dimohon juga merumuskan kekuatan dan peluang serta hambatan dan tantangan yang dihadapi di setiap keuskupan dalam pengembangan tani organik. Tahap refleksi iman, peserta merefleksikan pengalaman berpastoral tani organik dikonfrontasikan dengan pangalaman peserta dari keuskupan lain, pengalaman eksposure serta pengantar refleksi dari narasumber. Dan diakhiri dengan tahap rencana tindak lanjut ketika setiap keuskupan merumuskan rencana tindak lanjut pengembangan karya pelayanan pastoral tani organik.

Berkenaan dengan kegiatan eksposure yang bertujuan memperkaya wawasan serta memperdalam refleksi, seluruh peserta dilibatkan dalam proses eksposure ke dua tempat yang terkait dengan pengembangan gerakan tani organik. Ialah, Yayasan Pakem yang membuat kompos dari cacing yang dirintis dan dikembangkan oleh Romo Tan Sui, SJ dan Joglo Tani di Godean. Sementara berkenaan dengan refleksi iman atas karya pastoral pertanian organik akan dipandu oleh Romo Ageng Marwoto, SJ dan Romo Sunu, SJ. 

Kegiatan yang dirancang bagi utusan dari setiap PSE keuskupan Regio Jawa masing-masing sebanyak 10 orang perwakilan yang terdiri dari unsur, Komisi PSE, APP dan PPSM serta para penggerak pertanian organik, petani organik dan calon petani organik, mitra tani organik (suplier produk organik, komunitas konsumen produk organik). Sampai jumpa di Godean, Sleman, Yogyakarta.