13 Juni 2011

Dari Lokakarya Pemberdayaan Aktivis dan Perangkat Pastoral



Pada tanggal 4-5 Juni 2011, Komisi PSE memfasilitasi seksi sosial paroki se-Kevikepan Surabaya Utara, Barat dan Selatan dalam acara Lokakarya Pemberdayaan Aktivis dan Perangkat Pastoral. Acara yang dihadiri seksi sosial paroki dan ketua DPP bidang kerasulan umum itu bertujuan agar: pengurus seksi sosial memahami wawasan tentang Ardas, meliputi: rumusan Ardas, tuntutan Ardas, review gerak pastoral, review perangkat pastoral, seksi PSE, opsi karya sosial pemberdayaan, pendataan kaum petani dan kaum muda yang perlu diberdayakan dan 9 langkah pengelolaan program. Selain itu membantu seksi sosial memiliki semangat untuk mengimplementasikan Ardas sesuai dengan peran dan tanggungjawab masing-masing, juga dalam kebersamaan dengan komunitas lain dan membuat rancangan implementasi Ardas

Peserta yang hadir sebanyak 36 orang, berasal dari 19 paroki dari 21 yang diundang. Paroki yang tidak hadir dari Paroki St. Maria Ratu Damai, Pogot dan St. Maria, Gresik. Dari 36 peserta yang hadir, 83% atau sekitar 30 orang berasal dari seksi sosial dan DPP bidang kerasulan umum. Sedangkan 17% atau sekitar 6 orang berasal diluar unsur PSE , misalnya dari DPP bidang pastoral lainnya. Secara umum bisa dikatakan bahwa tingkat kehadiran sesuai dengan target peserta.

Pada kesempatan test, terjadi peningkatan antara hasil pre test dengan post test. Jika dilihat dari nilai rata-rata peserta yang sebelumnya 51,41, meningkat menjadi 67,56. Namun peningkatan tersebut belum siginifikan. Hal tersebut memberikan makna, start awal peserta akan pemahaman konsep Ardas masih kurang sehingga nilai dasarnya juga masih rendah 51.41. Lagipula, pemahaman akan konsep Ardas tidak bisa melalui pelatihan saja. Proses implementasi memberikan pemahaman lebih terhadap konsep Ardas. Selain itu, menjadi "PR" bagi tim Komisi bahwa pembelajaran Ardas harus terus digaungkan.

Apabila dikategorikan dalam nilai baik dan kurang baik, antara pre test dan post test, terdapat peningkatan nilai baik (>70), dari 11,76% menjadi 54%. Namun hal itu belum mencapai 75% seperti yang menjadi target indikator keberhasilan dalam pelatihan ini.

Sedangkan berdasarkan paroki yang menjadi peserta pelatihan ini, Paroki St. Maria, Kepanjen memiliki nilai rata-rata tertinggi, menyusul Paroki St. Yakobus dan St Michael, Perak. Namun hal tersebut belum bisa mewakili keseluruhan umat yang ada di paroki tersebut berkenaan dengan pemahaman Ardas. Memang ada beberapa paroki yang menunjukkan progres yang cukup menonjol pada pre test dan post test, yakni Paroki Kristus Raja, St. Michael, St. Vincentius a Paulo serta Gembala Yang Baik. 

Analisa singkat di atas hanya evaluasi keberhasilan kegiatan dalam ranah kognitif. Sedangkan ranah afektif cukup berhasil, hal ini dibuktikan dengan semangat para peserta pada saat berdiskusi. Masing-masing paroki mengemukakan isu yang muncul dari paroki dan mendiskusikan ide dasar, sebagai solusi atas isu tersebut.

Sebagai hasil akhir, rancangan program tiap kevikepan sudah dirumuskan. Kevikepan Surabaya Barat akan mengadakan Pelatihan Kewirausahaan untuk orang yang mau dan yang belum punya usaha dengan dukungan CSR PT. Ciputra Surya, Tbk. Kevikepan Surabaya Utara merancang pendataan kaum muda yang membutuhkan bantuan wirausaha dan pendataan perusahaan yang dapat menjadi rekanan berwirasuaha. Sementara Kevikepan Surabaya Selatan fokus mensosialisasikan Credit Union kepada DPP dan mendorong umat dalam gerakan menabung. Tidak hanya itu, setiap paroki masih merumuskan kegiatannya yang akan dikumpulkan tanggal 18 juni 2011. (Ibu Elisabeth Supriharyanti, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mandala, Surabaya dan tim Komisi PSE Keuskupan Surabaya)