17 September 2010

Persiapan Peringatan HPS 2010

Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Surabaya bersama dengan Seksos Paroki St. Yusup dan Paroki St. Vincentius, Kediri akan mengadakan Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS), Keuskupan Surabaya. Peringatan HPS setiap tahun telah menjadi agenda kegiatan Komisi PSE. Setelah berturut-turut diadakan di Paroki St. Wilibrordus, Cepu, Paroki St. Yusup, Blitar dan Paroki St. Cornelius, Madiun. Tahun 2010 HPS diadakan di Kompleks Peziarahan Puhsarang, Kediri.

Peringatan HPS merupakan kesempatan untuk memberi perhatian mengenai pangan. Ada yang konkret untuk diungkapkan yakni keprihatinan pada upaya keberlanjutan akan ketersediaan pangan dan memelihara keutuhan ciptaan Tuhan. Gereja harapannya semakin meningkatkan partisipasi dalam gerakan pangan dan aksi solidaritas yang lebih nyata. Gerakan pangan tidak saja gerakan teknis mengenai pangan. Namun gerakan kehidupan, dengan pangan sebagai investasi yang menghidupi dan menjadikan organik sebagai gaya hidup. Dengan demikian upaya manusia membangun kehidupan pangan harus bermuara pada terwujudnya kesejahteraan bersama (bonum communae).

Peringatan HPS yang akan dipadu dengan Perayaan Ekaristi Malam Jumat Legi ini akan diadakan pada Kamis, 14 Oktober 2010. Lokasi peringatan di Wisma Hening St. Catharina / Wisma Bethlehem, Puhsarang, Kediri dan kompleks peziarahan Gua Maria Lourdes, Kediri. Peringatan HPS kali ini akan dihadiri oleh 3 orang utusan dari setiap paroki yaitu, 1 orang dari Seksi Sosial Paroki dan 2 orang dari unsur petani dan peminat Gerakan HPS. Meskipun demikian, seluruh rangkaian kegiatan terbuka bagi siapapun.

Bp. Petrus Erlik Dwi Prasetyono, selaku Sekertaris Panitia HPS 2010 mengatakan bahwa tema Peringatan HPS kali ini mengacu pada tema HPS KWI 2010 yaitu Membangun dan Memelihara Sumber Pangan. Hal ini selaras dengan salah satu dari dua Prioritas Pastoral Komisi PSE Keuskupan Surabaya yaitu Pemberdayaan Kewirausahaan Bagi Kaum Petani Dan Kaum Muda dan sesuai dengan amanat diskusi temu karya Komisi PSE beberapa seksos Paroki untuk memberi perhatian kepada dunia pertanian, pemberdayaan pertanian dan pangan.

Latar belakang Gagasan HPS KWI 2010 yang bertema Membangun dan Memelihara Sumber Pangan sebenarnya mengajak umat untuk menyadari bahwa keselamatan Allah diawali dengan pangan dan ditandaskan bahwa ketersediaan sumber pangan abadi adalah Yesus Kristus. Maka sikap dan tindakan kita terhadap pangan adalah memuliakan (lebih dari sekedar memelihara) sumber pangan. Upaya membangun dan memelihara sumber pangan perlu dinyatakan dalam gerakan bersama, karena Allah sudah memberikan kepada manusia segala hal yang baik untuk kehidupan. Membangun (kembali) dan memelihara sumber pangan merupakan panggilan menjaga kehidupan manusia dan keutuhan alam ciptaanNya.

Upaya membangun (kembali) dan memelihara sumber pangan sekaligus menjadi sasaran antara bagi promosi dan pengembangan kewirausahaan khususnya bagi petani dan kaum muda. Yaitu membekali mereka dengan wawasan, sikap dan keterampilan untuk membangun (kesadaran) kemandirian dan sekaligus memperlihatkan kewirausahaan sebagai alternatif pilihan. Isu pangan menjadi pintu masuk untuk memberi perhatian kepada kaum petani dan kaum muda, memperbaiki kondisi sosial ekonomi, menjadi sarana untuk membentuk kemitraan dan solidaritas antar umat se-keuskupan serta menjadi sarana dialog karya antar umat lintas agama.

Gerakan HPS sebenarnya telah dimulai di beberapa paroki di Keuskupan Surabaya misalnya, Paguyuban Tani Bumi Berseri (Paroki St. Willibrordus, Cepu), Paguyuban Tani Stasi St. Maria Ratu Damai, Slahung (Paroki St. Maria, Ponorogo), Paguyuban Tani Sekartanjung, Stasi Mojorejo (Paroki St. Yusup, Blitar), Paguyuban Tani Stasi Ngrambe (Paroki St. Yosep, Ngawi), Paguyuban Tani Kuasi Paroki St. Hilarius, Klepu, Ponorogo dan Gubuk Lazaris, Paroki St. Yusup, Kediri.

Tujuan peringatan HPS kali ini memperingati dan menggemakan Gerakan Hari Pangan Sedunia di Keuskupan Surabaya, memberikan animasi Gerakan HPS melalui animasi Pertanian Organik, Pemanfaatan Pupuk Kascing, memperkenalkan gerakan pertanian terintegrasi dalam exposure visit ke Gubuk Lazaris dan workshop pembuatan pupuk organik cair dari limbah tahu. Selain itu akan ditampilkan hasil produk pangan sehat dalam pameran dengan kriteria materi pameran berupa bahan makanan atau pangan olahan maupun modifikasi yang sehat, diolah dari bahan tanpa pupuk kimia dan tanpa pestisida kimia, misalnya: sayuran, beras organik, buah-buahan, gethuk, gaplek, ketan, peyek, tahu dan lain-lain. Juga produk penunjang pertanian organik seperti pupuk, kompos, kompos cair, pestisida non kimia serta alat-alat pertanian dan teknologi tepat guna. Bagi siapapun yang hendak mengisi stand pameran diharapkan melakukan pendaftaran selambat-lambatnya 5 Oktober 2010, menghubungi kontak person, Bp. Bachtiar (Seksi Perlengkapan) – 081335323863. Panitia menyediakan 22 stand di lokasi parkir depan gereja tua, Puhsarang. Sampai jumpa di Puhsarang.