30 September 2010

Pelatihan Manajemen Keuangan Praktis

Pada tanggal 23-27 Agustus 2010 Karina KWI mengadakan Pelatihan Manajemen Keuangan Praktis untuk para staf keuangan dan program dari seluruh Caritas Keuskupan Se Regio Jawa dan Sumatera. Setiap Keuskupan mengirim staf dari bagian keuangan dan program. Karina Keuskupan Surabaya mengutus Fina Utami Putri, Heri Risdianto dan Bp. Eddy Loke.

Ada banyak hal yang diperoleh dari pelatihan ini berkaitan dengan manajemen keuangan praktis. Beberapa hal yang bermanfaat bagi organisasi, antara lain: membantu manajer dalam menfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan memenuhi komitmennya kepada pemangku kepentingan, lebih bertanggungjawab kepada donor dan pemangku kepentingan yang lain, mendapatkan kepercayaan dari pemberi dana, patner kerja dan para penerima bantuan, memberikan nilai lebih bagi organisasi dan membantu organisasi mempersiapkan diri untuk keberlanjutan keuangan jangka panjang.

Manajemen keuangan pada organisasi diibaratkan sebagai perawatan pada kendaraan. Jika tidak memberi bahan bakar dan pelumas yang baik atau servis berkala, maka kendaraan akan rusak dan tidak akan dapat bekerja secara efisien. Jika diabaikan, maka kendaraan tersebut sewaktu-waktu akan rusak dan gagal untuk mencapai tujuan utamanya.

Tugas manajemen keuangan berkaitan dengan berbagai hal antara lain: mengatur sumber-sumber yang sedikit karena organisasi kemanusiaan beroperasi dalam lingkungan yang harus memastikan bahwa dana dan sumber-sumber donasi digunakan secara tepat guna untuk mencapai misi dan tujuan organisasi. Selain itu untuk mengatur resiko karena semua organisasi menghadapi resiko internal dan eksternal yang dapat mengancam operasi dan bahkan kelangsungan organisasi. Resiko-resiko tersebut harus dapat diidentifikasi dan diatur secara aktif untuk membatasi dampak-dampak negatif yang bisa terjadi. Juga mengatur strategi, di mana manajemen keuangan bagian dari manajemen secara keseluruhan. Artinya manajer harus melihat pada gambaran yang lebih luas, yaitu bagaimana pendanaan organisasi secara keseluruhan dalam jangka menengah maupun jangka panjang, tidak hanya berfokus pada proyek dan program. Yang terakhir, dalam rangka mengatur sesuai tujuan karena manajemen keuangan melibatkan perhatian khusus kepada proyek dan tujuan organisasi. Proses manajemen keuangan meliputi beberapa hal seperti perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan yang berjalan secara terus-menerus.

Perencanaan maksudnya ketika sebuah organisasi didirikan, organisasi itu merumuskan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatannya. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan perencanaan anggaran yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan bagaimana mendapatkan dana. Pelaksanaan artinya setelah memperoleh dana, program dari kegiatan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebagaimana pada tahap perencanaan. Kemudian pemeriksaan, maksudnya keadaan yang sebenarnya dibandingkan dengan perencanaan awal. Para manajer keuangan kemudian dapat memutuskan apakah organisasi mencapai target untuk mencapai tujuan sesuai dengan jangka waktu dan rencana biaya yang sudah disepakati atau tidak. Hasil dari pemeriksaan akan digunakan selanjutnya sebagai pertimbangan dalam tahap perencanaan selanjutnya dan begitulah seterusnya. Demikianlah semua karena financial transparency and accountability in humanitarian service is a must sebagaimana dikatakan Paus Yohanes Paulus II (Bp. Eddy Loke)