26 April 2010

TQM Karina Di Surabaya

Selama dua hari, Jumat-Sabtu, 23-24 April 2010, tim TQM (Total Quality Management, Manajemen Kualitas Total) Karina KWI berkunjung ke Surabaya. Tim yang terdiri dari Rm. Padmaseputra, SJ, Rm. St. Budhi, Pr dan Rm. Lewi Ibori, OSA bertatap muka dengan para pengurus Karina Keuskupan Surabaya.

Hari pertama, tim TQM meminta tanggapan terhadap seluruh pengurus Karina Keuskupan Surabaya tentang kinerja Karina KWI selama ini. Sebagaimana diketahui, selama tiga tahun terakhir, Karina KWI mengadakan rangkaian proses animasi, fasilitasi dan koordinasi terhadap Karina Keuskupan. Fasilitasi itu berupa peningkatan kapasitas dalam bidang tanggap darurat, pengarusutamaan pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat, manajemen keuangan, manajemen siklus proyek dan pengembangan organisasi. Dalam dialog antara tim TQM Karina KWI dan pengurus Karina Keuskupan Surabaya, berbagai hal tersebut diulas. Meliputi bagaimana pelaksanaan rangkaian proses fasilitasi Karina KWI, baik hal yang sudah berjalan dengan baik, maupun hal yang masih perlu ditingkatkan. Sebagaimana filosofi dasar TQM ialah sebagai efek dari kepuasan konsumen, dalam hal ini Karina Keuskupan, sebuah organisasi dapat disebut mengalami kesuksesan. Acara yang berlangsung di ruang pertemuan Wisma Keuskupan Surabaya itu berakhir pada sore hari.

Hari kedua, kali ini kesempatan tim TQM Karina KWI dan segenap pengurus Karina Keuskupan Surabaya bertemu dengan Rm. AP. Dwijoko, Pr, Vikaris Jendral Keuskupan Surabaya. Dalam paparan awal, Rm. A. Luluk Widyawan, Pr menjelaskan situasi terkini Karina Keuskupan Surabaya sejak awal mendapatkan mandat Uskup. Sebuah kegembiraan bahwa Karina Keuskupan Surabaya didukung para relawan dan Keuskupan Surabaya. Pula rangkaian fasilitasi Karina KWI, telah memberi peningkatan kapasitas kepada kaum muda yang tergerak terlibat dalam karya kemanusiaan bagi para korban bencana. Hal ini dibenarkan oleh Rm. Padmaseputra, Pr dan Rm St. Budhi, Pr bahwa relawan dari Keuskupan Surabaya begitu menonjol. Lebih lanjut Rm. St. Budhi, Pr memaparkan hasil temuan yang akan disampaikan pada pertemuan di tingkat pengurus Karina KWI.

Sementara itu, Rm. AP. Dwijoko, Pr, yang hadir mewakili Bapa Uskup mengatakan bahwa Keuskupan mendukung keberadaan Karina, terlebih semangat Karina untuk membawa kabar gembira kepada mereka yang berkesusahan. Hal ini mengingat wilayah Keuskupan Surabaya rawan bencana. Tidak hanya itu, rangkaian peningkatan kapasitas Karina telah ikut membawa nuansa baru dalam pengelolaan program pastoral. Intinya Keuskupan akan mendukung Karina dan Karina dapat menjadi kesempatan bagi orang muda untuk mewujudkan jati diri ke-Katolik-kannya yang dipanggil untuk rela berkorban

Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan evaluasi intern Karina dan mendengarkan masukan dari tim TQM. Tentu keberadaan Karina Keuskupan Surabaya yang didukung para relawan dan Keuskupan masih memiliki beberapa kekurangan. Kiranya, TQM menjadi salah satu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang, melalui kepuasan penerima manfaat, serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat. Semoga.