14 Juli 2013

CU Sumber Guyub Sejahtera di Paroki Gembala Yang Baik


Setelah melewati serangkaian pertemuan, kunjungan pembelajaran dan koordinasi Paroki Gembala Yang Baik, Surabaya merintis berdirinya Credit Union (CU). CU Sumber Guyub Sejahtera berdiri pada Minggu 19 Mei 2013 ditandai dengan pengukuhan pengurus dalam Misa Hari Raya Pentakosta. Pada hari yang sama, dimulai operasional CU yang ditandai dengan pembukaan selubung papan nama CU oleh Rm. Severinus Vastival, SVD, pastor kepala paroki dan pengguntingan pita kantor. Selanjutnya diadakan pendaftaran anggota, yang diawali oleh Rm Masuetus Bau, SVD, pastor rekan.

Perjalanan Seksos Paroki mendirikan CU sebenarnya sudah sejak tahun lalu. Saat itu Seksos mengadakan sosialisasi CU yang dihadiri pengurus Dewan Pastoral Paroki, seluruh perangkat pastoral dari Wilayah dan Lingkungan serta umat. Hadir sebagai pembicara ialah Rm. A Luluk Widyawan, Pr dan Bp. Edi Loke dari Komisi PSE Keuskupan Surabaya, serta Bp. Boyni dari CU Bintang Timur, Garum, Blitar. Pasca sosialisasi belum ada suara sepakat di kalangan DPP untuk menjadikan CU sebagai pilihan karya sosial pemberdayaan.

Setelah diadakan konsolidasi internal berkenaan dengan Prioritas Program Pemberdayaan CU yang diikuti Seksos di Kevikepan Surabaya Barat, Utara dan Selatan pada 23-24 Februari 2013, masing-masing peserta membuat rencana tindak lanjut. Maka, perwakilan DPP dan Seksos Paroki Gembala Yang Baik yang hadir bertekad mewujudkan prioritas program sesuai Arah Dasar Keuskupan Surabaya.

Tekad tersebut semakin menjadi ketika sekali lagi Seksos mengadakan Sosialisasi CU menghadirkan nara sumber dari CU Borneo, Kalimantan Barat pada 8 Maret 2013. Pasca sosialisasi kedua, nara sumber mamfasilitasi sebagaian umat yang hadir, ialah 17 orang untuk dipilih menjadi perintis CU. Mereka memiliki agenda lanjutan memilih calon pengurus CU meliputi Ketua, Sekertaris, Bendahara, Pengawas dan Penasehat. Selain itu mereka akan menentukan nama CU, menyusun Visi dan Misi, menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pola Kebijakan dan hal lain terkait keberadaan CU. Selama mempersiapkan pendirian CU, 17 orang perintis CU mengadakan Studi Banding ke CU Mandiri di Probolinggo.

Setelah dirasa cukup, para perintis akhirnya sepakat membentuk CU Sumber Guyub Sejahtera. Mereka melakukan koordinasi dengan DPP dan menghadap pastor paroki untuk dikukuhkan dan diresmikan bertepatan dengan Hari Raya Pentakosta. Para pengurus sungguh merasakan dukungan penuh dari Pastor Kepala Paroki, DPP dan BGKP. Dukungan itu berupa penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, penyediaan fasilitas kantor di salah satu Gedung Karya Pastoral, serta dukungan pinjaman modal finansial tanpa bunga, selama 2 tahun.

Dalam penjelasannya, Bp. Bernandus Soekarno selaku Ketua DPP Bidang Kerasulan Umum, pengurus CU telah menyepakati Rencana Strategis pencapaian anggota selama 2013-2015, ialah 670 anggota. Metode yang ditempuh memakai sistem member get member dengan rincian target tahun 2013 sebanyak 188 anggota, tahun 2014 sebanyak 234 anggota dan tahun 2015 sebanyak 248 anggota. Sehingga pada tahun 2015 diharapkan CU memiliki 670 anggota. Setelah tahun 2015, CU ditargetkan memiliki Badan Hukum dan mandiri sehingga bisa melakukan pelayanan di tengah masyarakat luas. Sampai dengan akhir Juni 2013 atau selama 14 hari sejak berdiri, CU telah menjaring 58 anggota, dengan aset sementara Rp. 20 juta.

Bp. Stefanus Sugijanto, selaku Ketua Pengurus CU Sumber Guyub Sejahtera mengatakan bahwa CU memiliki Visi menjadi CU yang mandiri, kompetitif dan terpercaya bagi anggota. Sedangkan Misinya, mewujudkan anggota yang berkualitas melalui pendidikan berkesinambungan dan mewujudkan pelayanan keuangan yang ramah dan professional. Dalam rangka itu, CU membuka kesempatan bagi siapapun untuk bergabung menjadi anggota, melengkapi KSK, KTP, foto berwarna serta uang sebesar Rp. 310.000,- untuk keperluan Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Simpanan Sukarela serta Biaya pembinaan, administrasi. CU juga menerapkan kebijakan dana perlindungan bersama atau Daperma yang melindungi simpanan dan pinjaman anggota apabila anggota mengalami musibah. "Yang penting, anggota mentaati AD / ART, Pola Kebijakan dan keputusan dalam CU," tutur Bp. Stefanus didampingi Ibu Grace Wijayanti, sekertaris CU. (BSU/ALW).