04 Juni 2013

Perjalanan CU Tri Tunggal

CU Tri Tunggal berdiri pada tanggal 1 Juni 1999, tepat pada hari raya Tri Tunggal Maha Kudus. Saat itu krisis moneter melanda negeri ini. Pendirinya ialah Rm. Sabas Sudiyono, CM yang menjadi Romo Paroki St Petrus. Latar belakang pendiriannya karena keprihatinan kondisi  karyawan Gereja dan umat yang sering meminjam keuangan kepada Romo karena berbagai hal. Sebelumnya umat memang sering dipinjami Romo pendahulu, dari Italia.

Dalam kondisi seperti ini, Romo mengambil cuti untuk belajar CU di Bali. Setelah kembali ke Paroki St Petrus, beliau mengajak karyawan Gereja dan umat untuk mendirikan CU. Hal itu ditanggapi positif oleh karyawan, tetapi umat menanggapi negative. Karena banyak contoh koperasi yang tidak benar.

Saat pertama berdiri hanya ada 20 orang anggota, dengan Simpanan Pokok Rp 25.000,- dan Simpanan Wajib minimal Rp. 1.000,-. CU ini berkembang terus, hingga bulan Juni 2001 ketika RAT yang pertama kali, anggota sudah bertambah berasal dari masyarakat  luar sebanyak 107 orang. Modal yang dimiliki saat itu sebesar Rp 43.145.654,-. Sedangkan modal dari luar lebih besar, Rp 597.617.222,-.

Pada November 2001, CU memiliki Badan Hukum dari pemerintah, sehingga semakin eksis. Pada akhir tahun 2012 CU memiliki anggota lebih dari 1.000 orang. Sementara dari kalangan Gereja sendiri masih sedikit, yang terdaftar hanya 125 orang, dari sekitar 2.000 umat. Aset CU saat ini berjumlah 3 M.

CU setiap tahun mengadakan RAT sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pengurus kepada anggota. Pada RAT tahun 2013 merupakan RAT yang ke-13. Meskipun saat ini CU masih menumpang di kompleks Gereja St. Petrus, tetapi sudah memiliki Tempat Pelayanan atau cabang, di kompleks Pasar, Kecamatan Merakurak.

Produk yang ada di CU Tri Tunggal ialah Simpanan Saham dan Simpanan Non Saham. Simpanan Saham adalah simpanan yang mendapat jasa dari SHU setiap tahun. Antara lain, Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan Sukarela. Sedangkan Simpanan Non Saham adalah simpanan yang mendapat jasa setiap bulan atau setiap tahun, menurut peraturan yang ada. Antara lain, Simpanan Bunga Harian, Simpanan Sukarela Berjangka, Simpanan Hari Tua untuk Pensiun, Simpanan Masa Depan, Simpanan Persiapan Pendidikan Anak, Tabungan Biaya Pendidikan Anak dan Simpanan Hari Raya.

Adapula produk pinjaman yaitu: Pinjaman Insidentil / Darurat, Pinjaman Umum dan Pinjaman Khusus. Berkenaan dengan solidaritas bagi anggota, ada pula Solidaritas Duka, Solidaritas Prestasi Anak Sekolah SD, SMP, SMA / SMK serta Solidaritas Rawat Inap di Rumah Sakit.

Dalam hal kepengurusan, setiap 3 tahun sekali, tepatnya saat RAT selalu ada pergantian pengurus. Sampai kini sudah 3 orang Ketua (pengurus) yang menangani. Mereka mengalami jatuh bangun mengelola CU. Karena menghadapi tantangan seperti, terjadi kredit macet, anggota yang tidak memeuhi simpanan dan masalah hukum. Tetapi para pengurus menyikapi dengan kerelaan serta kasih, sehingga tidak membuat putus asa.

Memang masalah selalu ada, namun CU Tri Tunggal semakin hari semakin berkembang, berpedoman pada Visi dan Misi saat awal pendirian, ialah maju, sehat, aman, lestari dan sejahtera. Pada akhir November 2012 ketika diaudit oleh Inkopdit, CU Tri Tunggal dinyatakan “Layak dengan catatan”. Pada peringatan hari Koperasi tahun 2012, CU Tri Tunggal mendapat predikat sebagai Koperasi Berprestasi (Juara harapan II) dari 1.004 Koperasi Se-Kabupaten. (DDK/ALW)